fbpx
Eduitku |  January 13, 2022 | Waktu Membaca menit 

Sebagai manusia, kita adalah produk dari kebiasaan, baik yang positif maupun yang negatif. Setiap orang, suka atau tidak, memiliki kebiasaan yang otomatis diaktifkan setiap hari, mulai dari mandi, menonton acara televisi, hingga bersiap-siap untuk bekerja.

Setiap hari secara sadar dan tidak sadar, kita melakukan kebiasaan, dan apa pun sebutannya, apakah itu rutinitas, ritual, atau perilaku, kebiasaan adalah bagian dari diri kita semua.

Kebiasaan dapat dibagi menjadi tiga bidang yang berbeda. Pertama, adalah kebiasaan-kebiasaan yang tidak kita perhatikan lagi karena sudah tertanam kuat dalam kehidupan kita sehari-hari. Kebiasaan ini seperti menyikat gigi atau mengikat tali sepatu.

Jenis pola kedua adalah pola yang sehat dan yang cenderung kita coba kembangkan, kebiasaan semacam ini, termasuk makan makanan yang sehat, cukup tidur, dan berolahraga secara teratur. 

Jenis kebiasaan ketiga melibatkan kebiasaan-kebiasaan yang dipandang tidak menguntungkan, seperti pengeluaran berlebihan, merokok, dan bangun kesiangan.

Kebiasaan buruk ketika mengelola uang selalu berulang 

Setiap tanggal 1 Januari, mayoritas dari kita dipenuhi dengan semangat untuk mengubah hidup. Kita berharap dan berkeinginan untuk memulai tahun baru dengan cara baru dan menetapkan tujuan keuangan yang akan mengubah hidup kita. 

Namun, dalam beberapa minggu, kita menemukan diri kita masih berjuang melawan kebiasaan buruk yang sama dari tahun sebelumnya.

Bagian terburuknya adalah bahwa kita kembali ke kebiasaan buruk tanpa disadari. Seiring waktu, ritual menetapkan resolusi Tahun Baru dan dengan cepat dilanggar dan berakhir kecewa.  Sampai-sampai kita menyerah dengan niatan untuk mengubah kebiasaan buruk kita dan malah memilih untuk menghentikan niatan baik itu. 

Mungkin kamu sudah berusaha untuk masuk ke kehidupan finansial di jalur yang benar, tetapi bisa jadi masih ada kebiasaan lama yang kontraproduktif dan merusak kemajuan. Hanya sesekali jalan, tetapi kebanyakan macet dan tidak ada kemajuan.  

Kamu akan dapat menjegal kebiasaan buruk mengelola uang setelah membaca artikel ini, dan kamu juga akan mempelajari langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kebiasaan buruk yang menghambat keuangan kamu. 

Kebiasaan akan menjadi otomatis ketika dipraktikkan dengan pola yang konsisten dan berulang sehingga tertanam dalam pikiran, seperti menggosok gigi ketika bangun tidur.

1. Kebiasaan buruk uang urusan rumah

Kita perlu menjaga agar kita tidak perlu menghabiskan uang terlalu banyak untuk rumah. Karena biasanya biaya rumah akan menjadi bagian dari biaya terbesar di dalam pengeluaran bulanan. Sebagai aturan dasar, biaya yang kita keluarkan untuk rumah, sebaiknya dijaga sekitar 25 persen dari penghasilan bersih. 

Di dalam aturan Bank Indonesia, sebetulnya Bank Indonesia sudah memutuskan agar cicilan rumah maksimum 30 persen dari pendapatan. Kompas telah membantu memperhitungkan berapa gaji yang harus dimiliki untuk membeli rumah disini.

Tetapi, ketika kita membicarakan urusan rumah, perlu disadari bahwa biaya - biaya yang dikeluarkan bukan saja urusan cicilan rumah saja, tetapi juga pajak, utilitas (listrik dan air), asuransi, parkir, keamanan, perbaikan dan menjaga rumah agar tetap cantik. 

Sehingga kita perlu membeli rumah yang cicilannya dibawah batas maksimum 30 persen aturan dari Bank Indonesia, agar ada ruang untuk biaya - biaya lainnya. Ini dikarenakan dari hasil interview kami, setelah menambahkan keseluruhan biaya, biaya rumah sudah naik menjadi di sekitaran 40 - 50 persen dari penghasilan bersih setiap bulannya.

Pengurangan biaya ini mungkin susah dilakukan bagi yang sudah melakukan pinjaman Bank dalam kisaran 30 persen penghasilan. Tetapi, untuk yang masih menyewa punya opsi lebih banyak untuk mengurangi biaya ini.

Bagaimana kita mengurangi biaya rumah apabila biaya kita telah melebihi anggaran 25 persen dari penghasilan bersih?

  1. Untuk yang ingin membeli rumah, maka belilah rumah yang sesuai anggaran bulanan, dan tidak melebihi dari kemampuan. 
  2. Bagi yang sudah memiliki rumah, mungkin bisa menyewakan sebagian kamarnya.
  3. Bagi yang masih menyewa, carilah rumah sewa yang sesuai dengan anggaran bulanan, dan tidak melebihi dari kemampuan, atau bernegoisasi dengan pemilik rumah saat ini. 
  4. Tinggal dengan orang tua, saudara atau teman dengan membantu mereka dengan membayar sewa, membantu membayar biaya - biaya, sampai mampu menyewa atau membeli rumah sendiri.

Selain itu, ada beberapa cara lain lagi agar kita tidak menghabiskan uang terlalu banyak untuk rumah, yaitu dengan :

  1. Mengurangi biaya utilitas seperti listrik dan air.
  2. Mengurangi biaya internet.
  3. Membersihkan dan menjaga rumah sendiri tanpa pembantu.

Dengan menjaga biaya rumah di dalam target 25 persen, maka kamu bisa menyisihkan uang kepentingan penting lainnya. Jadikanlah ini sebagai kebiasaan yang diprioritaskan, agar ruang gerak kamu untuk menabung dan berinvestasi menjadi lebih leluasa. 

2. Kebiasaan buruk uang urusan mobil

Biaya yang dikeluarkan untuk mobil biasanya sama tingginya dengan rumah dan bisa menghabiskan sebagian besar penghasilan bersih kamu. Apalagi kalau beli mobil baru dengan jangka waktu cicilan yang biasanya lebih pendek daripada rumah. 

Memiliki mobil baru yang gress keluaran terbaru memang rasanya hebat. Tetapi mobil adalah termasuk aset yang nilainya berkurang ketika roda sudah berjalan di atas jalan aspal.

Apabila kita perhatikan dengan seksama nilai kendaraan akan berkurang banyak di tahun pertama sampai tahun kelima. 

Dilansir dari viva.com, rata - rata penurunan mobil di tiga tahun pertama saja sudah mencapai lebih dari 30 persen. Jadi kita bisa asumsikan bahwa harga mobil akan turun di lima tahun pertama mencapai 40 - 50 persen. Ini belum termasuk biaya - biaya lainnya seperti pajak tahunan, ganti oli, perbaikan, bensin dan lainnya.

Yang bijak sebetulnya adalah,  memilih membeli mobil bekas yang berkualitas diatas 3 - 5 tahun, karena nilai penurunannya sudah tidak sebesar ketika membeli mobil baru. Dan memakainya untuk jangka waktu yang lebih lama. 

Memang membeli mobil bekas ada resikonya, tetapi apabila bisa memilih dengan baik dan membeli menggunakan tunai maka biayanya akan jauh lebih murah daripada membeli mobil baru dengan cicilan. Perbaikan yang membutuhkan biaya agak besar biasanya setelah mobil menempuh 100ribu kilometer. 

Bagaimana kita menghilangkan kebiasaan buruk uang urusan mobil?

  1. Beli mobil bekas berkualitas yang sudah berumur 3 - 5 tahun. 
  2. Bawa mobil bekas ke bengkel langganan untuk dicek kondisinya sebelum membeli agar resiko membeli mobil yang kondisi buruk bisa dihindari.
  3. Pakai mobil tersebut untuk jangka waktu lama dan tidak berganti - ganti.
  4. Lakukan perawatan secara rutin untuk menghindari kerusakan besar.

Apabila kebiasaan baru urusan mobil ini bisa dimulai di tahun 2022. Maka, terapkan kebiasaan ini secara berterusan, dan berikan trik ini juga kepada keluarga kamu.

 3. Kebiasaan buruk uang urusan kartu kredit dan pinjaman online

Ketika kita menghabiskan seluruh penghasilan kita, otomatis artinya tidak ada uang yang disisihkan untuk ditabung. Apalagi kalau kita menghabiskan lebih dari penghasilan kita dengan menggunakan fasilitas kartu kredit.

Kebiasaan buruk uang urusan kartu kredit dan pinjaman online ini sudah biasa terjadi, karena memberikan kita perasaan seperti punya akses kepada uang sendiri, yang realitanya adalah sebenarnya hutang. 

Hal ini terjadi karena kebiasaan buruk pengeluaran uang dengan berperilaku konsumtif. Biasanya, diawali dengan Bank memberikan batas limit kartu kredit yang jauh lebih tinggi dari pendapatan. Kemudian, pemilik kartu kredit tergiur dengan jumlah uang yang ada di kartu kredit. 

Kemudian, hutang jadi makin menumpuk karena tidak melakukan pelunasan dan hanya membayarkan minimum tagihan, yang akhirnya jumlah hutang sendiri bisa sampai diatas penghasilan bulanan. 

Berdasarkan laporan tim peneliti dari Responsi Bank Indonesia di tahun 2019, perilaku ini tidak saja terjadi di rumah tangga berpenghasilan rendah, tetapi juga kepada rumah tangga berpenghasilan menengah dan tinggi.

Bagaimana kita mengurangi kebiasaan buruk uang kartu kredit dan pinjol?

  1. Gunakan kartu kredit dengan bijak sesuai anggaran bulanan.
  2. Lunasi kartu kredit tepat waktu setiap bulanan dan tidak menyisakan hutang.
  3. Jangan memiliki kartu kredit terlalu banyak, satu atau dua sudah cukup. 
  4. Pelajari lebih dalam 10 tips dalam penggunaan kartu kredit dan hutang disini

4. Tidak memonitor pengeluaran

Seringkah kamu merasa uang habis tanpa sadar dan tidak tahu dihabiskan untuk apa? Itu artinya, kamu belum melakukan monitor yang ketat terhadap pengeluaran yang dilakukan. Dan sudah bisa dipastikan, biasanya juga belum membuat anggaran bulanan. 

Apabila kita tidak memonitor keseluruhan uang yang kita keluarkan, kita tidak pernah tahu harga barang tersebut dan apakah ada alternatif barang lain yang lebih murah, atau kesempatan kita untuk mengurangi biaya tersebut berikutnya. 

Membuat anggaran dan memonitor pengeluaran sebetulnya hal yang sederhana, yang bisa dilakukan melalui tulisan diatas buku, microsoft excel, google sheet atau bahkan ada aplikasi smartphone gratis yang bisa digunakan. 

Tetapi hal sederhana ini sulit dilakukan, karena kita masih memiliki kebiasaan buruk dengan tidak memonitor pengeluaran. Apabila kebiasaan buruk ini dihilangkan, maka kebiasaan yang baru akan membantu kamu untuk mengelola keuangan lebih baik lagi. 

Bagaimana kita menghilangkan kebiasaan buruk uang dengan tidak memonitor pengeluaran ?

  1. Mulai membuat anggaran pengeluaran bulanan. Kamu bisa mempelajari cara membuat anggaran bulanan berdasarkan proporsinya disini.
  2. Gunakan cara yang paling mudah, yang biasa kamu gunakan, ditulis dibuku atau dengan menggunakan aplikasi untuk mencatat pengeluaran dan mencocokkannya dengan anggaran pengeluaran bulanan yang telah dibuat. 
  3. Lihat area - area dari pengeluaran yang bisa ditekan di bulan berikutnya.
  4. Ulangi terus ketiga hal tersebut sampai menjadi kebiasaan baru.

5. Tidak cukup menabung 

Kebanyakan orang yang berhasil pensiun muda memiliki kebiasaan untuk menabung. Semakin banyak uang yang bisa ditabung mulai dari usia muda, maka semakin banyak kekayaan yang bisa diakumulasi sejak dini.

Kebiasaan buruk uang dengan tidak menabung ini akan selalu berulang apabila tidak dipaksa untuk dilakukan setiap bulan. Biasakan untuk menabung minimal 20 persen dari penghasilan bersih setiap bulan, sisihkan di dalam rekening tabungan terpisah. 

Bagaimana kita menghilangkan kebiasaan buruk uang dengan tidak menabung?

  1. Buat rekening terpisah khusus untuk tabungan yang terpisah dengan rekening gaji kamu. 
  2. Alokasikan minimal 20% dari penghasilan bulanan dan langsung ditransfer ke rekening terpisah ini.
  3. Supaya tidak terlupa atau tergoda untuk keperluan lainnya, bisa gunakan layanan otomatis transfer.
  4. Gunakan sisa yang 80%, untuk keperluan bulanan 50% dan sisa 30% nya untuk kepentingan kamu meningkatkan skills untuk menambah penghasilan dan berinvestasi. Pelajari cara membuat anggaran berdasarkan proporsional tiap bulan disini
  5. Monitor rekening tabungan ini sampai kamu memiliki dana cadangan sampai terakumulasi jumlah pengeluaran setahun.
  6. Setelah dana cadangan terkumpul, maka teruskan untuk mengisi rekening tabungan ini untuk bisa membayar hutang - hutang produktif lebih awal, seperti membayar hutang cicilan rumah. 
  7. Apabila kamu memiliki hutang non-produktif seperti kartu kredit dan pinjaman online yang bunganya besar, gunakan dana tabungan ini untuk membayar hutang tersebut lebih awal. 

6. Menganalisa Pertemanan

Tanpa disadari ketika kita berteman, ada kebiasaan buruk mengenai uang yang terus berlanjut. Ini dikarenakan adanya peer-pressure atau tekanan dari pertemanan itu sendiri. Apabila kamu berteman dengan teman yang setiap hari ngopi mahal, gila belanja, mobil mewah, berpesta, dan liburan yang mewah, maka tidak heran apabila kamu akan jadi terpengaruh. 

Kalau kita dikelilingi oleh teman - teman yang pemboros, tidak heran kita akan ikut - ikutan, karena takut dibilang pelit atau miskin, kalau tidak ikutan, ya kan? 

Kamu perlu mulai melihat ke sekeliling pertemanan kamu, baik di rumah atau di kantor, dan apakah mereka mempengaruhi kebiasaan buruk dalam berbelanja dan menabung? 

Bagaimana kita menghilangkan kebiasaan buruk urusan pertemanan?

Semakin umur kita bertambah, sebetulnya kita perlu mulai memilih teman yang saling mendukung kearah kebaikan dan kemajuan kita. Seperti teman yang memiliki karir yang baik, teman yang memiliki jaringan bisnis yang luas, dan teman - teman yang mendukung dan punya visi yang sama kearah bebas finansial. 

Mulai ikut facebook group dan komunitas yang memiliki visi yang sama untuk menuju kearah bebas finansial. Teman - teman yang terobsesi dan memiliki kebiasaan positif akan menularkan kebiasaan baik ini kepada diri kita. 

Bergabung di Akademi
Trading Saham Cara Santai

Menambah penghasilan dengan cara Trading saham cara santai dimulai dari bursa saham Indonesia tanpa meninggalkan pekerjaan dan karir yang telah kamu bangun selama ini. 

Ringkasan jegal kebiasaan buruk uang yang membutakan

Sebagai manusia kita adalah produk dari kebiasaan. Apabila sudah terbiasa melakukan kebiasaan buruk, maka kebiasaan buruk itu akan selalu terulang. Begitu juga, apabila memiliki kebiasaan baik, maka kebiasaan itu juga akan selalu terulang. 


Melatih diri kita untuk disiplin dengan melakukan perubahan - perubahan kecil, maka kita akan membangun kebiasaan baik untuk mengelola keuangan lebih baik lagi di tahun 2022 dan seterusnya. 


Mungkin terasa sulit untuk menghentikan kebiasaan buruk uang yang sudah mendarah daging, tetapi itu adalah kunci menuju kebebasan finansial. Tentunya tidak satupun dari kita ingin bergantung kepada orang lain, baik itu orang tua, suami dan istri ataupun teman. Dengan membangun kebiasaan baik uang mulai sekarang, maka akan membantu kamu untuk lebih mandiri di dalam kehidupan.


Selain menghilangkan kebiasaan buruk dan menggantinya dengan baik, pastikan juga bahwa kita tidak memiliki mindset negatif tentang uang untuk membantu kita melangkah lebih cepat menuju bebas finansial. Baca 12 mindset negatif yang selalu terjadi dan cara merubahnya disini.


Buatlah tahun 2022 menjadi awal langkah yang baik dengan mengelola keuangan yang lebih terencana, disiplin dan konsisten. 

Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}