Apa itu PayLater dan Bagaimana Cara Kerjanya
BuyNow PayLater atau di Indonesia dipendekkan menjadi PayLater, adalah mengusung konsep belanja sekarang bayar kemudian. Ini adalah satu layanan pembayaran melalui kredit terbaru yang lagi tren, dimana kamu bisa nih berbelanja barang yang kamu inginkan tanpa mengeluarkan uang terlebih dahulu, bayarnya belakangan.
Nah, konsep dasar yang sama kan seperti berhutang, tapi dengan bahasa marketing yang lebih kekinian. Layanan PayLater ini mulai berkembang sejak tahun 2018 di Indonesia, dan telah dinikmati sekarang sebagai sistem pembayaran populer oleh banyak pengguna di Indonesia.
Kepopuleran PayLater ini juga didukung data hasil survei dari Research Institute Of Socio-Economic Development (RISED) di tahun 2020 kepada 2000 responden juga ditemukan bahwa 95% sudah tahu tentang PayLater. Dengan alasan tertinggi adalah untuk menopang kebutuhan darurat yaitu 82.97% kemudian menopang pengeluaran bulanan 42,32% dan berencana belanja dengan cicilan jangka yang pendek yaitu 39.94%, kesempatan mendapatkan promo menarik 38.25%, dan untuk mengatur pengeluaran bulanan 25.33%.
Dari survey yang dilakukan Tim Redaksi Eduitku di Linkedin, ada 39% yang sudah sering menggunakan, 55% sudah mengetahui layanan ini tetapi tidak mau menggunakan, dan hanya 6% yang tidak tahu mengenai layanan ini.

Survey ini lebih rendah dari hasil survey yang dilakukan oleh DSResearch dan dirilis oleh Daily social di tahun 2019 terhadap 1500 responden, dimana ada sekitar 49.9% - 51% yang telah menggunakan layanan PayLater di dua e-commerce terbesar di Indonesia.
Dengan bertambah banyaknya konsumen yang sekarang berpindah ke kanal digital untuk berbelanja, maka dimanfaatkan oleh perusahaan e-commerce untuk menawarkan layanan Pay Later ini. Karena jumlah pemakai kartu kredit di Indonesia masih sedikit, maka PayLater ini menjadi solusi untuk memberikan mikro kredit kepada masyarakat luas. Dengan tujuan dasarnya adalah menaikkan keuntungan dengan cara menambah jumlah pelanggan yang melakukan pembelian.
Bedanya berhutang dulu dengan sekarang
Kalau dulu, ketika kita mau beli sesuatu tidak punya uang, ya ditunda dulu, apalagi mau liburan, atau kalau terpaksa sekali, bisa minta tolong berhutang ke kanan dan kiri rumah alias teman dan tetangga. Memang malu, tetapi karena terpaksa dilakukan juga. Sekarang, untuk meminjam uang tanpa sepengetahuan tetangga Anda, Anda bisa melakukannya dengan kartu kredit (kalau punya), atau ya dengan PayLater ini.
PayLater ini sangat mudah digunakan. Setelah mengunduh aplikasi, Anda perlu mengisi identitas dan selfie, mendapatkan persetujuan, lalu berbelanja apa pun yang Anda inginkan. Barang akan dikirim langsung ke depan pintu Anda setelah semuanya dikonfirmasi. Bahkan, untuk liburan pun tidak perlu ditunda, kalau tidak ada uang, ya sudah bisa pakai layanan Paylater ini.
Pinjaman yang ditawarkan adalah diberikan oleh penyedia layanan keuangan yang bekerjasama dengan e-commerce, ini memungkinkan pelanggan e-commerce untuk membeli produk tanpa membayar secara langsung. Jangka waktu pembayaran bisa dilakukan mulai di bulan berikutnya, dan selain itu, disediakan tenor pembayaran sampai 12 bulan.
Trend PayLater di Indonesia
Berdasarkan Survei BuyNow PayLater Q2 2021, pembayaran melalui metode ini di Indonesia diprediksikan akan tumbuh 72,8% per tahun mencapai US$ 1537,0 juta pada 2021. Trend ini dipastikan akan terus bertumbuh, karena kebutuhan konsumen untuk mengakses kredit mikro meningkat dan kemudahan untuk mendapatkan pinjaman.
Kalau dulu mau layanan pinjaman Bank, itu kita harus datang ke cabang, misalnya mau buat kartu kredit atau pinjaman Bank, tentunya tidak bisa dari hanya bermodalkan aplikasi dan selfie. Harus mengisi banyak formulir, dan kemudian perlu menyerahkan jaminan, berupa dokumen seperti kendaraan, rumah atau tanah kalau jumlah pinjamannya besar.
Sekarang, dengan adanya produk Paylater ini dengan adanya proses aplikasi online yang sederhana, cukup lewat aplikasi, lalu konsumen hanya memberikan identitas, kemudian selfie, dan setelah disetujui, menerima dana pinjaman secara langsung atau dalam waktu 24 jam. Limit pinjamannya juga tidak tanggung - tanggung dan bervariasi, tetapi bisa mencapai 50 juta rupiah.
Bagaimana Perusahaan Keuangan Mendapatkan Profit?
Penting untuk mengetahui semua biaya yang akan dibebankan. Ada yang membebankan biaya bulanan, biaya bunga, biaya administrasi atau penanganan dan juga denda keterlambatan yang akan menghasilkan hutang dengan bunga yang tinggi. Berbeda perusahaan, akan mengenakan cara yang berbeda untuk menggaet konsumen dan bersaing dengan perusahaan lainnya. Berikut adalah contoh - contoh biaya yang dikenakan e-commerce.
Biaya bulanan yang bervariasi mulai dari Rp 7.500 hingga Rp 49.000.
Denda Keterlambatan Rp.2.000 per hari
Biaya Bunga minimum 1-5% per bulan
Biaya Penanganan sampai 2% dari total transaksi
Denda Keterlambatan 2.5% - 5% per bulan
Biaya Bunga 2.25% - 4.80%
Denda Keterlambatan 5% per bulan
Ketika melihat angka - angka ini, apa yang ada di dalam pikiran? Apakah memilih mana layanan yang memberikan biaya lebih murah? Atau berfikir lumayan nih bisa beli dulu, nanti bayarnya tepat waktu, supaya tidak terkena biaya? Atau sebaliknya, berfikir bahwa ternyata membeli dengan tunai jauh lebih murah ? Karena dari nenek moyang dulu sampai sekarang ternyata istilah “Cash is King” masih berlaku.
Yang kami sarankan, sebelum mengambil layanan PayLater ini, pelajari dahulu keseluruhan jenis biaya yang dikenakan supaya tidak kaget dikemudian hari.
Tetapi, kebanyakan konsumen biasanya tidak terlalu peduli atau bahkan mencari tahu dengan biaya - biaya ini. Jadi, sebenarnya apa yang diinginkan konsumen? Keinginan yang kuat untuk dapat berbelanja hari ini. Dan bukanlah kebutuhan, tetapi adalah rasa pencapaian dan kepuasan untuk membeli barang baru dan pergi berlibur. Budaya konsumerisme memang kuat saat ini, dan dengan semakin tingginya pemakaian media sosial, ditambah juga dengan peer pressure sosial di sekeliling kita.
7 Permasalahan Tersembunyi Dari PayLater
Beli sekarang bayar nanti adalah opsi populer bagi pembeli untuk melakukan pembelian tanpa harus membayar harga penuh ketika berbelanja. Sangat mudah untuk melihat mengapa layanan ini menarik. Karena program ini memungkinkan mereka untuk membeli sekarang dan berencana untuk membayar nanti.
Namun, ada beberapa kelemahan PayLater yang menjadi permasalahan tersembunyi yang sering diabaikan oleh konsumen, yaitu :
Pertama, program pembayaran ini biasanya digunakan untuk keinginan dan bukan untuk kebutuhan. Awalnya memang berencana hanya menggunakan kebutuhan mendesak, tetapi kemudian mendorong pembelian kompulsif dengan adanya promo yang menggiurkan. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil riset dari Research Institute Of Socio-Economic Development (RISED) bahwa 61% pengguna PayLater mengalami kenaikan pengeluaran bulanan setelah menggunakan fitur PayLater.
Lagipun memang secara psikologi, membayar secara cicilan memang dapat menciptakan stimulus di dalam pikiran kita, bahwa harga itu lebih murah. Membeli ponsel 5 juta dengan uang tunai akan terlihat seperti lebih mahal daripada jika Anda memilih pembayaran secara bulanan 500 ribu.
Kedua, resiko tagihan dan juga lilitan hutang yang semakin besar dan membengkak mengakibatkan seseorang bisa kesulitan keluar dari hutang.
Ketiga, biasanya yang mengambil layanan ini juga belum mencatat pengeluaran bulanan dengan baik, sehingga di akhir bulan ketika ingin membayar, tidak dapat membayar secara penuh, dan akhirnya dikenakan denda, kemudian baik biaya bunga dan denda keterlambatan tergulung dan meningkat terus setiap bulannya. Bagaimana cara mencatat pengeluaran dengan baik? Ada cara sederhana, yaitu dengan metode Kakeibo Jepang, bisa dibaca disini.
Keempat, selain itu, konsumen juga tidak mengetahui bahwa transaksi pinjaman mereka dipantau oleh Bank Indonesia, dan apabila tidak membayar tepat waktu akan mempengaruhi riwayat kredit (credit score) yang tercatat. Jadi, ketika Anda perlu mengambil pinjaman besar - seperti jika Anda ingin membeli rumah tetapi riwayat kredit Anda yang buruk menghambat Anda.
Bank Indonesia memiliki sistem peringkat kredit dimulai dari skoring 1 sampai nomor 5. Mendapat skor 1 pada indikator ini berarti bahwa riwayat pinjaman sudah sangat baik, tidak ada kredit yang macet atau pembayaran yang terlewat. Mendapat skor 5 adalah kategori "buruk", atau yang dikenal sebagai "kredit macet".Berikut rinciannya :
- Skor 1: Kredit Lancar, artinya cicilan pinjaman selalu lancar dan tidak pernah menunggak setiap bulan.
- Skor 2: Kredit Dalam Perhatian Khusus, yaitu ada tunggakan pinjaman dalam waktu 1-90 hari.
- Skor 3: Kredit Tidak Lancar, yaitu tunggakan pinjaman 91 - 120 hari.
- Skor 4: Kredit Diragukan, yaitu tunggakan pinjaman 121 - 180 hari.
- Skor 5: Kredit Macet, tunggakan pembayaran lebih dari 180 hari
Jika Anda memiliki skor dari angka 3-5, Bank tidak akan menyetujui pinjaman sampai lunas terlebih dahulu, dan kemudian menunggu sampai riwayat kredit ini diperbaharui di Bank Indonesia. Pembaharuan data biasanya membutuhkan waktu berbulan - bulan. Referensi dari CIMB Bank Niaga.
Jika skor Anda masih rendah, disarankan untuk memulai merubah kebiasaan lama dengan membaca 35 Tips Kebebasan Finansial Dengan Pengelolalan Terencana disini.
Kelima, biasanya pengguna PayLater diberikan limit, sehingga jika limit satu aplikasi e-commerce dibulan itu sudah habis, masih bisa belanja di aplikasi e-commerce lainnya dengan PayLater karena mudahnya mengajukan pinjaman. Sehingga risiko terjerat tagihan dan hutang lebih besar dari sebelumnya dan kini ada di beberapa aplikasi.
Keenam, untuk yang sudah memiliki kartu kredit, sebenarnya biaya yang dibebankan PayLater bisa lebih tinggi dari kartu kredit konvensional. Tetapi karena kenyamanan, bisa jadi lebih mudah menekan tombol PayLater daripada memasukkan nomor dan isian kartu kredit saat pembayaran. Sehingga, untuk kenyamanan yang beberapa detik ini, Anda bisa terbebani biaya lebih tinggi dari kartu kredit.
Ketujuh, Keamanan data pengguna. Data yang diberikan seseorang untuk mengakses pinjaman juga dapat digunakan untuk tujuan lain diluar kuasa pemilik data. Hal ini juga telah terjadi sebelumnya, walaupun pihak e-commerce telah mencoba untuk meningkatkan keamanan data pelanggan.
Hindari PayLater Atau Ikutan Tren?
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang telah membeli barang dengan PayLater. Dalam jangka panjang, barang-barang tersebut tidak akan bernilai lagi. Jika Anda ingin mengikuti tren, yang terbaik adalah mengikuti tren yang baik.
Tetapi ada promo menarik berhadiah , diskon besar dan poin, sayang untuk dilewatkan! Jadi bagaimana, agar tren ini bisa baik juga untuk pengelolaan keuangan kita?
Sebelum menggunakan PayLater, tanyakan dulu kepada diri sendiri apakah barang itu adalah kebutuhan atau keinginan?
Gunakanlah PayLater hanya :
- Barang yang dibeli adalah kebutuhan penting sesuai perencanaan dan anggaran
- Apabila dapat melakukan pembayaran tepat waktu dan sesuai dengan anggaran pengeluaran. Baru promo berhadiah, diskon dan poin akan jadi bermanfaat sebagai penghematan.
- Pilih toko yang ada fasilitas return dan refund (pengembalian barang dan dana) dengan PayLater, sehingga apabila barang yang dikirim tidak sesuai, masih bisa mengembalikan.
- Aktifkan mode pengingat atau reminder untuk memastikan membayar sebelum jatuh tempo. Sebelum ya, jangan saat jatuh tempo, untuk menghindari hal lain yang mengakibatkan tidak terbayar saat jatuh tempo.
- Hindari bunga dan denda yang berpotensi akan digandakan terus setiap bulannya, dan akhirnya harus membayar lebih besar dari nilai hadiah yang diterima dan mengganggu riwayat kredit.
- Pilih layanan e-commerce yang menjaga keamanan data pribadi sebaik-baiknya
Hindari PayLater apabila :
- Barang yang dibeli adalah keinginan bukan kebutuhan penting
- Jika Anda memiliki kartu kredit dan sudah kesulitan membayar penuh setiap bulannya, maka layanan PayLater akan terasa sangat menggiurkan bagi Anda. Jadi lebih baik untuk menghindarinya.
- Belum memiliki tabungan dana darurat minimal 6 bulan - 1 tahun pengeluaran kebutuhan bulanan.
- Anda tidak menginginkan berada dalam posisi skenario finansial seperti ini : Tidak mampu membayar hutang dan tidak memiliki dana tabungan darurat yang baik adalah posisi yang menyedihkan, terutama jika sesuatu yang tidak terduga terjadi, misalnya kehilangan pekerjaan. Gejala depresi, seperti suasana hati yang buruk dan kurangnya minat dalam melakukan aktivitas, umum terjadi di antara orang-orang yang tidak aman secara finansial.
Bergabung di Akademi
Trading Saham Cara Santai
Menambah penghasilan dengan cara Trading saham cara santai dimulai dari bursa saham Indonesia tanpa meninggalkan pekerjaan dan karir yang telah kamu bangun selama ini.
Ringkasan
Saat ini sudah banyak opsi untuk berhutang, salah satunya yang sedang popular adalah dengan layanan PayLater. Cukup dengan membuka aplikasi, mendaftar, kemudian mendapatkan persetujuan, sudah bisa belanja barang atau liburan. Kelemahan dari PayLater adalah membuat konsumen menginginkan semua barang tanpa banyak berpikir, karena bisa membayarnya di kemudian hari. Selain itu dengan biaya - biaya bunga, denda keterlambatan dan biaya lainnya, akan mengakibatkan kondisi finansial tidak aman.
Hanya gunakan layanan Paylater apabila membeli barang sesuai kebutuhan dan bukan keinginan, memiliki layanan return dan refund apabila barang tidak sesuai, pastikan membayar tepat waktu dengan mengaktifkan fungsi pengingat. Hindari PayLater apabila saat ini Anda belum punya tabungan dana darurat dan sudah punya hutang kartu kredit. Sebaiknya gunakan uang Anda untuk melunasi hutang dan membangun dana darurat terlebih dahulu.